10 Efek Samping Intermittent Fasting yang Perlu Diwaspadai
sfidnfits.com – Seperti banyak program diet lainnya, intermittent fasting (IF) juga memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan serta diwaspadai dengan serius sebelum Anda menerapkannya.
Apa Itu Intermittent Fasting?

Sebuah metode diet bernama intermittent fasting telah menjadi tren diet yang populer di kalangan banyak orang karena potensi manfaat kesehatannya yang signifikan.
Intermittent fasting adalah pola makan yang mengatur jeda waktu tertentu antara periode makan dan puasa.
Ini tidak hanya tentang jenis makanan yang dikonsumsi tetapi lebih kepada mengontrol kalori yang masuk ke dalam tubuh serta waktu yang tepat untuk makan dan berpuasa.
Diet intermittent fasting akan memanfaatkan cadangan energi tubuh, seperti glikogen dan lemak untuk mendukung penurunan berat badan dan manfaat kesehatan lainnya, seperti:
- Mengurangi peradangan
- Mendorong perbaikan sel yang rusak
- Meningkatkan hormon pertumbuhan
- Meningkatkan sensitivitas insulin
4 Metode Intermittent Fasting

Di dalam dunia intermittent fasting, terdapat beberapa metode diet yang populer, yakni:
- Alternate Day Fasting: Berpuasa selama 24 jam (sehari penuh) setiap dua hari sekali. Selama puasa Anda hanya boleh mengonsumsi air mineral atau jus buah.
- Modified Fasting Regimen: Mengonsumsi makanan hanya sebanyak 25% dari asupan biasanya setiap dua hari sekali.
- Time-Restricted Feeding: Membatasi waktu makan dan puasa dalam siklus 16/8. Artinya, 16 jam puasa dan 8 jam makan.
- Periodic Fasting: Tidak makan lebih dari 500-600 kalori per hari selama dua kali dalam seminggu.
Apakah Intermittent Fasting Aman Dilakukan?
Secara umum, intermittent fasting aman untuk dilakukan. Asalkan Anda selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi sera tubuh Anda mampu beradaptasi dengan pola makan yang diterapkan.
Meski begitu, sangat normal jika Anda merasakan efek samping dari intermittent fasting pada awal-awal diet dan berpuasa. Biasanya tidak berlangsung lama, hanya pada saat fase adaptasi.
Akan tetapi, jika efek sampingnya terlalu berat, sebaiknya hentikan metode intermittent fasting ini dan cari alternatif diet yang lebih sesuai.
10 Efek Samping Intermittent Fasting
1. Pusing dan Mual
Penurunan kadar gula darah akibat perubahan pola makan dan pengurangan kalori dapat menyebabkan gejala pusing dan mual saat Anda melakukan intermittent fasting.
Untuk membantu tubuh Anda beradaptasi, konsumsilah makanan bernutrisi dan tetap terhidrasi. Jangan langsung mengurangi porsi makan jika belum terbiasa. Lakukan secara bertahap dan lihat perkembangannya dari waktu ke waktu.
2. Terus Merasa Lelah
Efek samping berikutnya dari intermittent fasting, yaitu Anda terus merasa lelah meskipun tidak sedang melakukan aktivitas fisik atau pun latihan yang intens.
Untuk menyiasatinya, perbanyak mengonsumsi protein dan serat karena dua nutrisi ini dapat membantu meningkatkan dan mempertahankan energi dalam waktu yang lama serta mengurangi rasa lapar.
3. Dorongan untuk Makan Berlebihan
Rasa lapar yang meningkat setelah puasa bisa menyebabkan Anda memiliki keinginan untuk makan secara berlebihan. Alhasil, asupan kalori menjadi tidak terkontrol dan memicu peningkatan berat badan yang signifikan.
4. Terjadi Penurunan Gula Darah yang Signifikan
Penurunan gula darah yang signifikan dapat terjadi ketika Anda melakukan intermittent fasting. Terutama pada individu dengan riwayat diabetes atau penggunaan obat-obatan tertentu. Penyesuaian jenis makanan dan konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.
Sebagai pencegahan awal, cobalah mengonsumsi karbohidrat kompleks dibandingkan dengan karbohidrat sederhana. Ganti roti, tepung, gula, sirup atau pun permen menjadi beras merah, gandum, dan oatmeal.
5. Mengalami Sembelit
Efek samping yang mungkin muncul ketika melakukan intermittent fasting, yaitu Anda bisa mengalami sembelit akibat kurangnya asupan cairan, protein, serat, dan vitamin.
Pastikan Anda mengonsumsi minimal 8 gelas air per hari serta 8 gr protein per kilogram berat badan. Kemudian, lengkapi dengan sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan serat.
6. Kerontokan Rambut
Kekurangan nutrisi, terutama protein dan Vitamin B dapat menyebabkan kerontokan pada rambut. Periksa ulangan makanan Anda agar semua kebutuhan nutrisi tercukupi.
7. Gangguan Tidur
Perubahan pola makan dan hormonal dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Biasanya, efek samping ini hanya bersifat sementara. Namun, jika gangguan tidur ini berlanjut cobalah mengatur ulang jadwal puasa Anda dan berkonsultasi dengan dokter.
8. Adanya Perubahan pada Siklus Menstruasi
Diet dan perubahan pola makan pada wanita bisa mengganggu siklus menstruasinya karena semua perilaku ini dapat memengaruhi cara kerja hormon.
Ada yang setelah melakukan intermittent fasting menstruasinya mencari lebih lancar, lebih sedikit, lebih cepat, atau pun lebih lama.
Jika dirasa perubahan siklus menstruasi yang Anda alami itu mengkhawatirkan maka lakukan konsultasi dengan dokter atau orang yang ahli di bidangnya.
9. Intermittent Fasting Bisa Menyebabkan Bau Mulut
Berpuasa dapat meningkatkan kadar aseton dalam napas dan mengurangi produksi air liur. Kondisi ini dapat menyebabkan bau mulut. Sebaiknya, cukupi kebutuhan cairan Anda dan selalu jaga kebersihan mulut untuk mengatasi masalah ini.
10. Perubahan Suasana Hati
Saat berpuasa, perubahan hati seseorang rentan mengalami perubahan yang drastis. Umumnya, mereka menjadi lebih murung, gelisah, cemas, sedih, dan mudah tersinggung. Namun, kondisi ini biasanya akan menghilang setelah beberapa minggu karena Anda sudah terbiasa dengan pola makan yang baru.
Intermittent fasting memang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh Anda. Namun, jangan lupakan efek samping yang mungkin timbul.
Dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik, entah itu dari mental dan fisik atau pun pola makan dan nutrisi yang dikonsumsi.


Whatsapp
Line